Nak (bag. 2)




Nak.. Apa kabarmu disana? Ayah yakin bahwa hidung, kelopak mata, telinga, kaki dan tanganmu sedang dan akan terus berkembang dengan baik disana. Bila ayah bisa melihatmu, konon katanya semua organ pentingmu yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Engkau mulai gencar membentuk sel saraf baru di otakmu yang jumlahnya hampir 250 ribu tiap menitnya Nak. Engkau pun mulai tampak seperti manusia kecil. Subhanallah, Dialah arsitektur terhebat yang memperhatikan tiap detail penciptaanmu.

Nak..
Ayah merasa perlu menceritakan padamu soal ini. Ibumu, wanita yang sangat ayah sayangi Nak, rasa sayang yang terus berkembang seiring kita jalani hari demi hari. Bila saat ini engkau bisa mengintip dari balik selubung perut ibumu, ayah yakin engkau pun akan lebih menyayangi ibu. Engkau akan melihat perjuangannya melawan rasa mual yang bertubi-tubi, pusing dan panas yang tiap saat sangat mungkin dialami. Ibumu berjuang bertahan untukmu.

Nak..
Saat ini ayah sedang tak di sisi ibumu, namun setiap saat ayah terbayang untuk bisikkan maaf dan ungkapkan sayang yang mendalam di telinga dan perut ibumu. Hal seperti ini pernah ayah dan ibu bayangkan akan sangat mungkin terjadi Nak. Saat ayah harus menyusuri sungai dan pantai, melebur ke dalam lumpur, dan berjalan masuk hutan, seperti saat ini ayah mencari sesuap nasi di Kalimantan.

Nak..
Ayah dan ibumu sangat menyukai tulisan ini. Ayah menulisnya ketika kami belum bersatu dalam ikatan suci, ketika ayah berada jauh di suatu titik bumi.Semoga bila engkau bisa membacanya, engkau akan mengerti.


Tiba-tiba..
 Anganku melesat secepat kilat.. 
Aliran darahku mengalir sederas banjir..
 Pada suatu masa dimana realita yang kan bicara.. 
Pada waktu arusnya tlah menuju muara..

Mungkin aku akan berkata, 'Inilah jalan kehidupan yang ku pilih.. Bisakah kau terima?'
 Mungkin dia kan menjawab, 'Aku tau itu kehidupanmu, tak bisakah kau lebih memilih aku?' 

Mungkin diam sejenak yang kan menyela.

Kemudian aku dan dia bersama berkata terbata.
Kata yang pernah ada sebelum semua pada waktunya. 


"Apapun yang kita lakukan, semoga bisa membawa keluarga kita ke surgaNya"


Mari kita berjuang.. :-) 
Mahakam, Juni 2011

Leave a respond

Posting Komentar