Sajak Seorang Petualang...


Tiba-tiba..

Anganku melesat secepat kilat..

Aliran darahku mengalir sederas banjir..

Pada suatu masa dimana realita yang kan bicara..

Pada waktu ketika arusnya tlah menuju muara..


Mungkin aku akan berkata,

'Inilah jalan kehidupan yang ku pilih.. Bisakah kau terima?'

Mungkin dia kan menjawab,

'Aku tau itu kehidupanmu, tak bisakah kau lebih memilih aku?'

Mungkin diam sejenak yang kan menyela.



Kemudian aku dan dia bersama berkata terbata. Kata yang pernah ada sebelum semua pada waktunya.


'Apapun yang kita lakukan, semoga bisa membawa keluarga kita ke surgaNya'




Kepulauan Mentawai, 27 Februari 2010.

*Sajak singkat seorang petualang yang suatu saat nanti akan sangat mungkin sering meninggalkan anak dan istri.



Leave a respond

Posting Komentar