1 Tahun



Istriku..
Satu tahun lalu, di suatu pagi di sebuah masjid kecil yang tak lebih luas dari lapangan volly, aku mengikrarkan diri meminangmu, wanita yang sangat aku harapkan menemani sisa usiaku, melengkapi kekuranganku dan mengendalikan kelebihanku. Ingatkah keharuan ketika itu Sayang? Tak ada satu pun pengeras suara, tak ada hingar bingar pesta, tak ada tenda peneduh berhias bunga, bahkan kursi-kursi yang biasa disewa untuk acara sejenis lainnya. Haru dalam segala kesederhanaannya.

Istriku..
Satu tahun, bukan waktu yang cepat, bukan pula terlalu singkat. Entah akan menghabiskan berapa lembar kertas bila kisah kita tulis tuntas. Sesungguhnya bukan hanya tentang berulangnya waktu Sayang, bukan pula tentang kisah-kisah kita di atas kertas hidup yang terberkas. Namun lebih dari itu, satu tahun berselang adalah tentang perjuangan. Berjuang terus memperbaiki diri, berjuang terus berserah diri, dan berjuang untuk terus berdiri. Seperti halnya bayi, di akhir tahun pertama baru bisa berjalan sendiri, walau terseok ke kanan dan kiri.

Istriku..
Satu tahun ini, sadarkah bila kita tidak hanya berjuang berdiri namun juga bagaimana kita berlomba untuk saling menyayangi? Karena kita slalu berharap semoga Allah pun akan terus lebih menyayangi. Berlomba untuk melaksanakan peran kerumahtanggaan, berharap segala keridlhoan.

Istriku..
Satu tahun ini, bukan hanya tentang halalmu untukku, sehingga kita bisa saling bercengkrama, berpadu dalam tawa dan airmata. Satu tahun adalah tentang tanggung jawabku, suamimu, untuk menerima amanah orang tuamu atasmu. Suamimu memang bukan manusia yang sempurna. Baru bisa menyediakan rumah kontrakan yang luasnya tak seberapa. Namun asal engkau tahu Sayangku, aku akan selalu berusaha melindungimu agar engkau tak kedinginan, kehujanan, atau pun kepanasan. Bukankah satu tahun ini adalah tentang akad saling menerima apa adanya sambil terus berusaha?


Istriku…Satu tahun ini, aku sangat bahagia bersamamu.. :)



Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadamu kebaikan dirinya dan kebaikan yang engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepadamu dari kejelekannya dan kejelekan yang engkau tetapkan atas dirinya. (HR. Abu Daud)