Logika sederhana tentang ketakutan yang menjerumuskan.

Kata Ibu mulia Nomor 1 di dunia, 'Yen kowe isih normal Lik, Gusti Allah kuwi ora bakalan mrisakke hal sing gaib ning menungso!'

Kira-kira artinya,'Kalau kamu masih normal Lik.. Gusti Allah itu tidak bakal memperlihatkan sesuatu yang gaib kepada manusia!'. Itulah wasiat luar biasa yang masih membekas tegas dalam benak seorang anak ingusan ketika mencoba memahami suatu ketakutan tentang hal yang gaib. Beranjak dewasa, dia baru menemukan dasar janji Sang Maha dalam kitab sucinya.

'Dia mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada SIAPA PUN tentang yang gaib itu. Kecuali kepada Rosul yang diridai-Nya..' Qs.Jiin 26-27.

Anak itu sangat meyakini kata Tuhannya dan memang sampai dia berumur 22 tahun pun belum pernah hal gaib itu dilihatnya. Tak ada alasan dia tidak mempercayai itu, karena itulah ikrar atas keyakinannya. Terbukti dalam gelap kesendiriannya di hutan, gunung dan laut yang kadang diyakini orang sebagai markas besar makhluk-makhluk gaib seperti jin pun dia tak pernah melihatnya. Dia mencoba mengurai secara logika sederhana eksistensi itu.

Allah berfirman: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” . QS. Al-hijr 28-29.

Ya. Manusia adalah makhluk paling sempurna. Artinya mempunyai derajat tertinggi di antara makhluk-makhluk ciptaanNya. Dia yakin itu asal manusia dalam kondisi normal ideal (beriman dan bertaqwa dan meyakini kebenaran ayat-Nya). Derajat kesempurnaan itu akan menurun ketika seseorang takut melihat sesuatu yang gaib semisal jin. Secara, harusnya hanya takut pada Allah bukan? Pada saat derajat kesempurnaan itu menurun karena takut jin misalnya, jin akan menjadi sesuatu yang lebih berkuasa atas manusia itu.

Oleh sebab itu, mereka bisa lebih leluasa mempermainkan manusia penakut itu. Misal ditakuti atas wujud-wujud jin dan setan seperti kuntilanak, gendruwo, suster ngesot bahkan suster tiarap atau bahkan lagi kolor ijo dan kolor-kolor yang lain serta misalnya pocong tali kutang perawan, eh ralat, pocong tali perawan maksudnya. Hehe..

Itulah logika sederhana yang coba dia urai dan yakini dalam hati. Skali lagi ini terkait keyakinan, yang tak jauh-jauh soal mengolah rasa di hati. Intinya, pinter-pinter jaga diri jangan sampai muncul ketakutan itu di hati.

Semoga bermanfaat menghilangkan rasa takut pada apa yang seharusnya tak perlu ditakuti. Bahkan tentang hal ini mudah menjerumuskan pada hal syirik, bukankah itu dosa besar yang tak diampuni..?

Hal yang gaib itu ada Ndez, bahkan wajib diyakini kalau ada. Jin pun ada di sekitar manusia, jauh lebih banyak. Bermasyarakat dan beranak pinak layaknya manusia entah kapan matinya. (tapi gak tau tuh teori Malthus yang grafik antara jumlah penduduk dan kebutuhan pangan seperti huruf J terbalik berlaku gak di dunia mereka.hehe). Intinya, kita tidak pernah benar-benar sendiri Ndez..


Ya Allah..hilangkanlah rasa takutku pada apapun dan siapapun kecuali hanya kepada Engkau.


Kalau pas takut penampakan jin&setan kira-kira mukanya jadi kayak gini nie... :p

Leave a respond

Posting Komentar